ada satu dua dedaunan yang bergoyang,
malah ada yang gugur ke bumi,
kembali ke tanah,
mati.
Aku...
yang terbaring dalam diam,
dan tanpa hembusan nafas lagi,
tetapi masih merasakan siapa yang datang di atas pusaraku,
yang selalu setia bersimpuh dan berdo'a untukku,
engkaulah bidadariku..!
kalianlah anak-anakku..!
kalianlah saudara-saudaraku..!
kalianlah para sahabatku..!
kalianlah para muridku..!
kalianlah para tetanggaku..!
bahkan...
segenap musuhku yang dulu membenci,
kini menangis kehilangan aku,
kehilangan sasaran kebenciannya...
makam ini jadi saksi,
bahwa kalian merindukan kehadiranku.
No comments:
Post a Comment